Pentingnya Asuransi Kesehatan

Pada saat ayah dan bunda ke rumah sakit PKU untuk memeriksakan Zhafran, sebenarnya ayah udah ga punya uang (uang lebih u/periksa) karena gajian masih seminggu lagi. Kata Om Otoy tanggalannya masih selarik lagi. Karena bunda minta ke RS untuk periksakan Zhafran. Kalo dulu Zhafran pake asuransi Simas, jadi harus bayar dulu kalo mo periksa ke rumah sakit, baru kemudian di reimburst ke kantornya ayah.

Setelah periksa dan diberi nota trus disuruh bayar ke kasir. Trus ayah ke lantai 2 ke bagian keuangan sambil bawa kartu ABDA, asuransinya ayah, bunda dan Zhafran yang baru. Kalo kartu Abda menggunakan magnetic card sehingga bisa langsung gesek. Ini pertama kalinya ayah pake kartu yang bisa gesek untuk asuransi, ayah berpikir kalo ntar gak bisa gesek ya paling mengandalkan kartu kredit. Karena pernah denger, istrinya Hendrawan Setiawan pas periksa trus kartunya ga bisa di gesek. Dan ternyata karena premi asuransinya belum dibayar kantor.

Ayah menunggu beberapa saat mas Heru bagian keuangan RS PKU sedang ngecek kartu Abda nya Zhafran, dan hasilnya kartunya bisa di gesek di PKU . . . . alhamdulillah. Artinya ayah ga perlu mengeluarkan biaya untuk periksa rumah sakit.

Disinilah pentingnya asuransi kesehatan, walaupun kita tidak menginginkan dan berharap sakit.

Periksa ke RS

Pada hari Rabu 26 Maret 2008 ayah dan bunda pergi ke rumah sakit PKU untuk memeriksakan Zhafran. Karena bunda mengkhawatirkan adanya benjolan kecil di leher kanan Zhafran. Kalo orang jawa bilang uci-uci. Sebenarnya gak terlalu kelihatan sich, cuma bunda khawatir aja kalo ntar kenap-kenapa. Karena pada hari sebelumnya pas bunda dan Zhafran main ke salonnya tante Pita, ada orang yang lehernya di perban. Nunda tanya kenapa mbak lehernya? Mbak itu menjawab kalo habis operasi karena ada benjolan di lehernya. Sebelum di operasi mbak itu sering batuk-batuk n gak sembuh-sembuh.

Setelah itu bunda jadi khawatir makanya trus ngajak ayah ke rumah sakit PKU untuk memeriksakan Zhafran. Pagi setelah siap-siap akhirnya ayah, bunda dan Zhafran meluncur ke rumah sakit. Sampai kerumah sakit masih jam 07.30 WIB, antrian gak terlalu banyak. Setelah menunggu sebentar akhirnya tiba giliran Zhafran untuk diperiksa oleh dr. Erwin. Seperti biasanya dr, Erwin memeriksa dengan gayanya yang khas. Tanpa basa basi sang dokter langsung memerintahkan perawat untuk suntik mantoux.

Bunda langsung kaget, karena belum tau untuk apa suntikan itu, trus tanya ke perawatnya. Perawat itu bilang kalo suntikan itu untuk ngecek apakah ada TB (Tuberculosis). Karena di mungkinkan Zhafran terkena TB. Setelah disuntik trus tunggu reaksinya 3 hari (72 jam).

Pada hari Jumat berikutnya ayah dan bunda kembali ke rumah sakit untuk periksa hasilnya. Setelah di cek dr, Erwin trus disuruh rontgen. Nunggu hasil rontgen lama banget, hampir 2 jam kartena hasilnya harus dibaca dokter ahli. Setelah hasilnya jadi ternyata dr, Erwin udah pulang. Sehingga belum bisa dikasih obat, tapi kata perawatnya dari hasil itu sudah positip kalo Zhafran kena TB.

Karena hari itu jumat dan udah jam 11 lebih, akhirnya ayah dan bunda cari masjid terdekat untuk sholat jumat. Rencana awal setelah periksa langsung pulang ke Purworejo. Setelah jumatan langsung ke stasiun tugu pake kereta Pramex jam 14.00WIB.

Padahal ayah rencananya jumat malam mo main ke angkringan UGM untuk ketemu temen-temen komunitas jumatan. Karena minggu sebelumya udah ke angkringan UGM sana tapi ternya da ganti hari ngumpulnya yaitu jumat malam.

Sekaten

Malam setelah Grebeg Sekaten, ayah dan bunda mengajak Zhafran jalan-jalan ke alun-alun utara Djogja untuk meliat-liat. Yang pingin jalan-jalan bunda, trus puter-puter alun-alun. Walaupun grebeg sekaten sudah lewat tapi stand yang ada di alun-alun belum pada bubar. Biasanya mereka bubar seminggu setelah grebegan. Mungkin karena masih banyak warga yang datang ke alun-alun. Dalam perjalanan Zhafran bobok terus, setelah agak lama puter-puter bangun juga. Bunda kemudian beli tiket komedi putar. Zhafran dinaikin kuda sendiri gak mau, ya akhirnya di pegangin bunda terus.

Naik komedi putar

Sepeda Baru

Pada usia Zhafran yang ke 11 bulan, ayah dan bunda beli sepeda baru untuk Zhafran. Pagi itu ayah dan bunda udah siap-siap dari pagi. Semua pekerjaan rumah dah kelar. Jam menunjukkan pukul 9.00 WIB, kemudian Zhafran di gendong bunda. Dalam perjalanan Zhafran tidur, sampai ditoko sepeda juga masih tidur. Sehingga ga ikut milih sepeda yang ada ditoko.
Bunda pilih-pilih sampe lama. Setelah ada model yang cocok lalu tanya harga ke penjualnya. Sipenjual bilang kalo nawar harganya 200 ribu, tapi kalo ga nawar 180 ribu. Katanya penjualnya sich cuma ambil untung 5 ribu doank. Akhirnya transaksi selesai dan pulang dech.

Dan ini dia aksi Zhafran di sepeda barunya :

Foto 8 Bulan